Network
PR JATIM – Desa Sidolaju Kecamatan Widodaren dan Desa Gembol Karanganyar tahun ini dipastikan tersambung permanen. Sebab, Pemkab Ngawi bakal membangun jembatan Jembatan Kerjo Sidolaju (JoJU) di Kecamatan Widodaren yang membentang di atas sungai Bengawan Solo.
Selama ini warga utara sungai Bengawan Solo selalu menggunakan perahu kayu untuk menyeberang ke Sidolaju dan atau memutar sejauh kurang lebih enam kilo meter jika arus sungai meluap.
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan jembatan JoJu akan memudahkan akses masyarakat utara sungai ke selatan. Pun tak lagi memutar saat kondisi air sungai Bengawan Solo meluap.
‘’Jembatan Kerjo Sidolaju sudah dinantikan masyarakat Sidolaju, dan masyarakat Desa Gembol Karanganyar, Karangbanyu dan seterusnya, untuk memulai pembangunannya kami menggelar selamatan dan doa bersama,’’ terang Bupati Ony usai melakukan peletakan batu pertama.
Ony mengatakan bersyukur bisa menjawab keluhan masyarakat dengan menghadirkan jembatan yang sudah dinantikan warganya puluhan tahun itu. Dia berharap tersambungnya Sidolaju dengan Gembol bisa meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat khususnya di sektor pertanian lantaran dapat memangkas biaya operasional pengangkutan hasil pertanian.
” Jadi nantinya masyarakat sekitar Sidolaju ini tidak perlu lagi memutar cukup jauh. Dan mobilitas ekonomi seperti angkutan pertanian tanaman pangan seperti jagung, kacang dan lainnya bisa semakin cepat, tentu ekonomi masyarakat harapannya semakin baik,” paparnya
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Muhammad Sadli mengatakan jembatan JoJU direncanakan memiliki spesifikasi lebar sekitar 3-4 meter dengan panjang 120 meter yang pelaksanaan pembangunanya memakan waktu delapan bulan.
‘’Terhitung sejak Mei hingga Desember 2024,’’ katanya
