Network
PR JATIM – Khofifah Indar Parawansa dipastikan kembali berpasangan dengan Emil Dardak pada Pilgub Jawa Timur 2024 setelah mengantongi tiket dari partai-partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju. Terbaru, dukungan datang dari Partai Gerindra yang disampaikan langsung oleh Ketua Umum Gerindra sekaligus Presiden Terpilih, Prabowo Subianto.
Sebelumnya, pasangan Khofifah-Emil telah mendapatkan rekomendasi dari Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, dan PSI. Keempat partai ini merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Maju yang juga mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Selain itu, PPP dan Partai Perindo juga memberikan dukungan kepada pasangan petahana ini.
Dengan total tujuh rekomendasi dari partai politik yang memiliki 57 kursi di DPRD Jawa Timur, Khofifah-Emil menguasai lebih dari 50 persen kursi. Hal ini menyisakan PKB (27 kursi), PDIP (21 kursi), Partai Nasdem (10 kursi), dan PKS (5 kursi) yang belum menentukan dukungannya.
Baca Juga: PDIP Masih Wait and See: Akankah Menantang Khofifah dan Emil di Pilgub Jatim 2024?
Nasdem dan PKS hingga saat ini masih belum menunjukkan manuver yang jelas. Sementara PDIP yang sempat berkomunikasi dengan Khofifah masih belum mengambil sikap resmi. Peluang PDIP untuk menyandingkan kadernya dengan Khofifah juga kecil mengingat tujuh partai telah memberikan rekomendasi kepada Khofifah-Emil.
Di sisi lain, PKB sebagai satu-satunya partai yang bisa mengusung calon sendiri tengah mendorong KH Marzuki Mustamar untuk maju dalam Pilkada Jawa Timur. Ketua Desk Pilkada PKB, Abdul Halim Iskandar, menyebut sejumlah nama yang siap mendampingi Marzuki namun tidak akan diungkapkan.
“Pendamping Kiai Marzuki banyak yang siap, tapi kami tidak akan ekspos. Selama ini banyak yang datang untuk mendampingi Kiai Marzuki, tetapi tetap kuncinya di beliau,” kata Halim dalam konferensi pers di Kantor DPP PKB, Rabu (29/5/2024) lalu,
Baca Juga: PAN Siap Usung Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Luthfi untuk Pilgub 2024
Marzuki Mustamar, tokoh NU Jawa Timur, semakin populer setelah dicopot dari jabatannya sebagai Ketua PWNU Jawa Timur. Halim mengklaim bahwa Marzuki semakin diperbincangkan dan menjadi sorotan publik.
