Network
PR JATIM - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi pada pukul 17.41 WIB, menghasilkan letusan asap setinggi 1.500 meter dari puncak kawah Jonggring Saloko. Petugas PPGA Semeru, Sigit Rian Alfian, menjelaskan bahwa erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya dan barat," kata Sigit dalam pesan tertulis.
Dari pos pantau Curah Kobokan, teramati bahwa erupsi tersebut disertai dengan guguran. Selama periode pengamatan dari pukul 12.00 hingga 18.00 WIB, tercatat 10 kali guguran dengan amplitudo maksimum 6 milimeter dan durasi 51 detik. Selain itu, pos pantau juga mencatat 7 kali letusan dengan amplitudo 13-22 milimeter dan durasi 63-110 detik.
Baca Juga: Masyarakat Diminta Waspada, Gunung Semeru Kembali Erupsi Dengan Letusan Setinggi 1,2 Km
Warga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak. Di luar jarak tersebut, warga diminta juga untuk tidak melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selain itu, diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.***
