Network
PR JATIM - Tarian Seblang, sebuah warisan budaya dari Kabupaten Banyuwangi, telah mengalami transformasi menakjubkan menjadi sebuah pertunjukan seni yang memukau.
Ritual adat yang dulunya dipercayai memiliki kekuatan mistis kini dipresentasikan dalam sajian artistik yang memukau, dalam pertunjukan yang diberi nama "Antaratma Seblang".
Dua desa, Desa Olehsari dan Desa Bakungan, menjadi panggung bagi ritual adat ini. Meskipun memiliki nama yang sama, namun pelaksanaan tarian Seblang di kedua desa tersebut memiliki perbedaan yang mencolok.
Baca Juga: 7 Tempat Wisata di Banyuwangi Paling Populer 2024, Liburanmu Dijamin Berkesan tanpa Kuras Isi Dompet
Ritual di Desa Olehsari dilakukan selama 7 hari berturut-turut setelah Idul Fitri, sementara di Desa Bakungan dilakukan tepat 1 minggu setelah Idul Adha dan berlangsung satu malam penuh.
Salah satu perbedaan mencolok adalah dalam pemilihan penari. Di Desa Olehsari, penari dipilih dari kalangan wanita yang belum baligh atau disebut Mojoputri dalam bahasa Jawa.
Sedangkan di Desa Bakungan, penari dipilih dari wanita yang sudah berumur lebih dari 50 tahun dan sudah mengalami menopause. Meski keduanya menggunakan omprok (mahkota), namun bentuk dan jumlah bunga yang digunakan berbeda.
Baca Juga: Inilah Destinasi Wisata di Pacitan Jawa Timur Yang Lagi Viral
Namun, yang membuat pertunjukan "Antaratma Seblang" begitu menakjubkan adalah bagaimana koreografer muda Banyuwangi, Miftahul Jannah, S.Sn., berhasil menggambarkan unsur mistis tarian Seblang menjadi sebuah karya seni yang memikat.
