Risma Dilematis! Lawan Khofifah di Pilgub Jatim Terancam Kalah, Maju di Pikada DKI Terkendala Masalah ini

- 27 April 2024, 11:22 WIB
Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini
Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini /Kolase Foto: Kominfo Jatim dan Instagram @kemensosri

PR JATIM - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang juga Ketua DPP PDIP dihadapkan pada pilihan dilematis menghadapi Pilkada 2024. Mantan Wali Kota Surabaya yang akrab disapa Bu Risma ini memang berpeluang maju di Pilgub Jatim 2024, sekaligus berpotensi bertarung di Pilgub DKI Jakarta 2024.

Jika nekad maju sebagai calon gubernur (Cagub) di Pilgub Jatim 2024 atau Pilkada Jatim 2024, Tri Rismaharini akan melawan Khofifah Indar Parawansa, Cagub petahana yang memiliki elektabilitas tinggi dan didukung empat parpol koalisi Prabowo-Gibran.

Baca Juga:

Jika memilih jadi Cagub DKI Jakarta 2024, Tri Rismaharini harus mengalahkan sejumlah kader PDIP sekaligus tokoh nasional sebelum diusung di Pilgub Jatim DKI Jakarta 2024. Sebut saja Menteri PAN-RB Azwar Anas, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi hingga mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Risma Pilih Pilgub Jatim atau Pilgub DKI Jakarta?

Tri Rismaharini akhirnya buka suara soal namnaya yang masuk bursa calon gubernur pada Pilkada 2024. Terkait Pilgub Jatim 2024, Risma mengaku ketakutan. Sebab, ia merasa ragu apakah mampu atau tidak dalam kontestasi itu.

"Saya takut terus terang, bukan apa kalau yang yang bisa bicara saya mampu atau tidak, itu yang pertama Tuhan. Yang kedua rakyat, suara rakyat itu suara Tuhan," cetus Risma usai kegiatan Designer Summit 2024 di Kantor Kementerian Sosial Salemba, Jakarta Pusat, Jumat 26 April 2024.

Selain itu, sebut Risma, dirinya tidak memiliki uang untuk modal kampanye di Pilkada DKI Jakata 2024. Sehingga ia merasa tidak mungkin bisa melakukan kampanye untuk mempromosikan dirinya, kecuali rakyat yang mengampanyekan dirinya secara jujur dan adil.

Pada kesempatan tersebut, Risma menegaskan berkali-kali bahwa jabatan yang ditawarkan kepadanya memiliki tanggung jawab dan risiko yang besar.

Karena itu, Risma mengaku dirinya belum berani memberikan jawaban "iya" atau "tidak" terkait namanya yang masuk bursa Calon Gubernur DKI Jakarta 2024.

Sebelumnya, Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Pantas Nainggolan menyebutkan PDI Perjuangan mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.

"Ya 'kan masih penjaringan, bisa Risma, bisa aja Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, termasuk juga, misalnya, Azwar Anas," katanya.

Ia pun memuji kinerja Risma yang sebelumnya telah memimpin Kota Surabaya dan kinerjanya telah berdampak besar di wilayah itu.

Pantas mengungkapkan bahwa pihaknya kemungkinan akan melakukan pengumuman nama bakal calon gubernur (bacagub) yang sudah teruji dan berpengalaman pada bulan Mei mendatang.

"Kader terbaik nantinya kami angkat ke jabatan yang punya nilai tanggung jawab lebih besar," ungkap dia.

Bagaimana Peluang Risma di Pilgub Jatim 2024?

Pakar komunikasi politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Gilang Gusti Aji menilai Risma cukup populer di Jawa Timur. Namun elektabilitas atau tingkat keterpilihannya kalah jauh dengan Khofifah Indar Parawansa.

Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 itu, menurut Gilang, elektabilitasnya sudah di atas 30 persen. Sedang mantan Wali Kota Surabaya dua periode itu berkutat di angka 10 persen.

"Bu Risma saya kira nama yang populer di Jawa Timur, terutama di sekitar wilayah Surabaya, tetapi kalau kita lihat elektabilitasnya juga beberapa survei saya lihat belum di atas 10 persen," kata Gilang dikutip Sabtu, 27 April 2024 dari ANTARA.

Ia menambahkan persentase elektabilitas Risma dengan Khofifah cukup jauh mengingat Pilkada Serentak 2024 menyisakan waktu 214 hari lagi.

"Ibu Khofifah sudah di atas 30 persen, itu kan angka yang cukup jauh dalam kurun waktu tujuh bulan ini," jelasnya.

Meski demikian, Gilang menilai Risma masih mempunyai peluang untuk maju pada bursa Pilkada Jawa Timur. Namun, dengan waktu yang cukup pendek, mantan Wali Kota Surabaya itu harus bekerja keras agar bisa menang pada Pilkada 2024.

"Masih ada waktu, tetapi saya kira Ibu Risma punya peluang maju, tetapi dengan waktu yang cukup pendek. Ini memang butuh perjuangan yang cukup masif dan kerja keras," pungkas Gilang.

Membandingkan Elektabilitas Risma dan Khofifah

Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia" (ARCI) menyebut elektabilitas Khofifah unggul jauh di bursa cagub di Pilkada Jatim 2024.

Survei yang digelar 15-23 Maret 2024 itu, hasil survei Top of Mind bakal calon Gubernur di Pilkada Jatim 2024, Khofifah tertinggi di angka 39,2 persen. Sedang Tri Rismaharini hanya 9,4 persen.

Pada periode yang sama, ARCI menggelar survei simulasi enam nama Bakal Calon Gubernur di Pilkada Jatim 2024. Hasilnya, elektabilitas Khofifah semakin menguat di angka 41,5 persen.

Di bawahnya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di angka 17,2 persen, dan Tri Rismaharini di posisi ketiga dengan 11,3 persen.

Jika demikian petanya, akankah Tri Rismaharini memilih nekad maju Pilkada DKI Jakarta 2024? ***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah