PR JATIM - Setiap tahun, umat Buddha di seluruh dunia merayakan peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha Gautama melalui perayaan Waisak.
Waisak adalah momen yang sangat berarti dalam agama Buddha, karena diperingati untuk merayakan tiga peristiwa utama dalam kehidupan Sang Buddha: kelahiran, pencerahan, dan parinibbana (wafatnya).
Perayaan ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk merayakan kehidupan dan ajaran Sang Buddha, tetapi juga untuk merenungkan makna kebijaksanaan dan kebangkitan spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
Waisak, atau Vesakha, berasal dari kata Pali "Vesak," yang merupakan bulan purnama di bulan Vaisakha dalam kalender Hindu-Buddha.
Perayaan ini jatuh pada bulan April atau Mei setiap tahunnya, sesuai dengan penanggalan lunar. Pada hari Waisak, umat Buddha berkumpul di candi-candi dan vihara-vihara untuk mengadakan berbagai kegiatan keagamaan yang dipimpin oleh para biksu dan biksuni.
Salah satu makna utama dari perayaan Waisak adalah kebijaksanaan. Sang Buddha Gautama dianggap sebagai sosok yang penuh kebijaksanaan, yang memberikan ajaran-ajaran tentang jalan menuju pembebasan dari penderitaan.
Ajaran-ajaran ini, yang terdiri dari Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Tengah, mengajarkan umatnya untuk mengembangkan kebijaksanaan dalam memandang dunia dan menghadapi tantangan kehidupan.