PR JATIM - Dalam tatanan agama Islam, hari raya adalah momen yang sangat berarti bagi umat Muslim di seluruh dunia. Dua di antaranya, Idul Fitri dan Idul Adha, menjadi puncak dari ibadah dan refleksi.
Idul Fitri, yang dirayakan pada tanggal 1 Syawal setelah sebulan menjalankan puasa Ramadan, menggambarkan kemenangan spiritual dan kebahagiaan umat Muslim setelah menjalani ibadah yang penuh pengorbanan.
Sementara Idul Adha, yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, merupakan waktu untuk merayakan kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya, Ismail, atas perintah Allah.
Baca Juga: Dikabarkan Gabung dengan Persebaya, Berikut ini Profil Yusuf Meilana Pemain Persik Kediri
Salah satu tradisi yang sangat dihargai dalam merayakan kedua hari raya ini adalah pelaksanaan shalat Id.
Shalat ini tidak hanya menjadi wujud syukur atas nikmat dan rahmat Allah, tetapi juga mempererat tali persaudaraan di antara sesama umat Muslim.
Dengan hati yang penuh syukur dan penuh keikhlasan, umat Islam bersiap-siap untuk melaksanakan shalat Id di masjid-masjid terdekat, bersama-sama merayakan kebahagiaan dan kemenangan spiritual.
Melangsir dari NU Online, Imam Al-Ghazali dalam risalahnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman: 437), menyebutkan sejumlah adab menyambut hari raya sebagai berikut:
آداب العيد: إحياء ليلة والاغتسال فى صبيحة يومه، ونظافة البدن، وطيب الرائحة، وإدامة التكبير، وكثرة الذكر، واستعمال الخشوع، والتسبيح والحمد بين تضاعف التكبير، والإنصات للخطبة بعدالصلاة، وأكل اليسير قبل الخروج إن كان فطرا، والذهاب فى طريق والرجوع فى اخرى، والانصراف بالإشفاق خوف الغيبة