Tolak Tol Tengah Kota, Eri Cahyadi akan Bangun Jalan Baru Bandara Juanda - Tanjung Perak, Begini Konsepnya

17 April 2024, 22:20 WIB
Proyek Surabaya East Ring Road (SERR) bakal menghubungkan Bandara Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak, juga terkoneksi dengan MERR/JLLT /PR JATIM/Ali

PR JATIM - Masih ingat proyek Tol Tengah Kota yang ditolak Tri Rismaharini saat masih Wali Kota Surabaya? Proyek infrastruktur itu kini menjadi perhatian Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya saat ini.

Namun bukan berarti Tol Tengah Kota dengan rute Aloha-Wonokromo-Tanjung Perak itu akan dibangun Pemkot Surabaya. Justru Wali Kota Eri Cahyadi punya rencana lain, tapi memiliki tujuan yang serupa.

Sebagai pengganti Tol Tengah Kota, Eri Cahyadi merencanakan pembangunan Surabaya East Ring Road (SERR). Jalan baru ini akan menghubungkan Juanda (Sidoarjo) dan Tanjung Perak (Surabaya).

Dengan adanya SERR, diharapkan memperlancar arus lalu lintas kendaraan yang akan ke Bandara Juanda maupun Pelabuhan Tanjung Perak.

Rencana proyek SERR yang akan terkoneksi dengan JLLT (Jalur Lingkar Luar Timur) atau MERR ini sudah diusulkan ke Pemerintah Pusat.

"SERR sudah kita sampaikan kepada pemerintah pusat, kita lagi tentukan (jalurnya). Kalau sudah clear, baru kita lakukan pembebasan lahan," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Rabu, 17 April 2024.

Rencananya, proyek SERR ini akan melibatkan banyak pihak, mulai dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) hingga Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR).

Konsep Infrastruktur SERR dan Jalurnya

Eri Cahayadi menyambaikan pembebasan lahan untuk proyek SERR rencananya akan dilakukan gabungan antara Pemkot Surabaya dan pemerintah pusat. Namun sebelum tahap itu dilakukan, maka ditentukan untuk jalur proyek tersebut.

"Jadi kita pastikan jalurnya dulu, baru dilakukan pembebasan. Dan SERR juga terkoneksi dengan JLLT karena untuk menyelesaikan masalah kemacetan," papar Eri Cahyadi.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad menambahkan, trase proyek SERR akan membentang mulai kawasan Kedung Cowek (Surabaya utara) hingga Gunung Anyar (Surabaya timur).

"Itu akan menghubungkan Bandara Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak," tandas Irvan.

Namun, Irvan menyebut, jika trase atau jalur proyek SERR berbeda dengan JLLT. SERR berada lebih luar dan melintasi kawasan konservasi mangrove dengan konsep elevated atau jalan layang.

"Jadi itu memang harus elevated, berada di atas. Karena memang di bawahnya tetap kawasan hijau," terang mantan Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya ini.

Beda SERR dan Tol Tengah Kota

Menurut Irvan, SERR bisa menjadi alternatif pengganti Tol Tengah Kota. Sebab, dari hasil kajian lalu lintas maupun land acquisition, pembangunan Tol Tengah Kota akan lebih banyak menimbulkan dampak kemacetan lalu lintas.

"Tol Tengah banyak melintasi kawasan padat. Dari faktor Amdal Lalin sesuai kajian kita itu akan membebani, di gate-gate tolnya itu akan menimbulkan dampak lalu lintas" bebernya.

Oleh sebabnya, Irvan menyebut bahwa Pemkot Surabaya mengusulkan SERR ke pemerintah pusat sebagai alternatif pengganti Tol Tengah Kota. Karena itu, pihaknya berharap, Tol Tengah Kota tidak dimasukkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tetapi diganti dengan SERR.

"Jadi harapan yang kita usulkan ke pemerintah pusat dalam RTRW itu (Tol Tengah) tidak dimasukkan, tapi diganti SERR," jelas Irvan.

Lebih dari itu, Irvan menilai, bahwa pembangunan proyek SERR ini akan meminimalisir biaya untuk pembebasan lahan. Sebab, jalur proyek tersebut akan lebih banyak melintasi aset-aset milik Pemkot Surabaya.

"Jadi banyak melewati aset milik pemkot," ungkapnya.

Ia berharap, keberadaan SERR akan semakin meningkatkan konektivitas dan memperlancar arus lalu lintas kendaraan di Kota Surabaya. ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler