Celah Masuknya Sampah Impor: Ancaman Serius bagi Lingkungan di Jawa Timur

- 4 April 2024, 15:54 WIB
Aktivis Lingkungan Ecoton dan Mahasiswa Protes di Depan Konsulat Jepang
Aktivis Lingkungan Ecoton dan Mahasiswa Protes di Depan Konsulat Jepang /PR Jatim/Budi W

PR JATIM - Sebuah investigasi mendalam yang dilakukan oleh Ecoton, sebuah organisasi lingkungan aktif di Jawa Timur, telah mengungkap celah masuknya sampah impor ke Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur. Melalui aktivitas impor kebutuhan bahan baku kertas bekas, terungkap bahwa dalam proses tersebut, telah disusupi sampah plastik dan sampah rumah tangga dengan proporsi yang mencapai 30%.

Data yang diperoleh dari UN Comtrade terkait ekspor sampah kertas ke Indonesia pada tahun 2022 menunjukkan bahwa Jepang, salah satu negara pengirim sampah kertas terbesar, mengirimkan jumlah sebesar 235.203 ton. Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah ekspor sampah plastik dari Jepang, yang mencapai 12,46 juta kilogram sepanjang tahun 2023, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 10,67 juta kilogram.

Sampah plastik impor ini bukan hanya sekadar masalah ekonomi atau lingkungan, tetapi juga membawa ancaman serius bagi keberlangsungan lingkungan hidup, terutama di Jawa Timur. Salah satu ancaman terbesar adalah kontaminasi mikroplastik dan racun pengganggu hormon.

Baca Juga: Aktivis Lingkungan Ecoton dan Mahasiswa Protes di Depan Konsulat Jepang

Sungai Brantas, yang menjadi sumber air baku PDAM di Kota Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo, terancam terkontaminasi oleh sampah plastik tersebut. Rafika Aprilianti, Kepala Laboratorium Ecoton, menjelaskan bahwa mikroplastik ini termasuk remahan plastik yang berukuran kurang dari 5 mm, yang sangat berbahaya karena dapat mengikat polutan seperti logam berat dan pestisida.

Selain itu, bahan penyusun plastik juga mengandung senyawa kimia pengganggu hormon seperti ftalat, BPA, dan senyawa perfluorinasi, yang berpotensi menyebabkan kanker pada manusia.

Penelitian yang dilakukan oleh Ekspedisi Sungai Nusantara 2022 menegaskan bahwa Sungai Brantas menjadi salah satu sungai yang paling terkontaminasi mikroplastik di antara 68 Sungai Strategis Nasional di seluruh Indonesia. Temuan ini menjadi alarm serius bagi masyarakat dan pemerintah untuk segera bertindak dalam menangani masalah ini.

Menurut Rafika Aprilianti, sampah impor ini masuk ke Indonesia melalui pabrik-pabrik kertas yang memanfaatkan bahan baku sampah impor. "Limbah cair dari pabrik tersebut bercampur dengan mikroplastik dan dialirkan ke Sungai Brantas, menyebabkan dampak serius bagi ekosistem sungai dan kesehatan masyarakat sekitar" lanjutnya, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 4 April 2024.

Baca Juga: Terbaru! 13 Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Sidoarjo di Pilkada 2024, Gus Muhdlor dan Subandi Duet Lagi?

Halaman:

Editor: Budi W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah