Simbol Persatuan dan Perjuangan
Langgar Gipo bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, tetapi juga simbol persatuan dan perjuangan.
Di era kolonial, langgar ini menjadi tempat pertemuan para ulama dan tokoh pejuang, seperti Soekarno, HOS Tjokroaminoto, dr. Soetomo, Kartosuwiryo, SK Trimurti, dan Musso.
Bahkan, Hasan Gipo sendiri didaulat menjadi Ketua Umum PBNU yang pertama, menegaskan peran penting langgar ini dalam sejarah NU.
Baca Juga: Dapatkan Skin Mahal Dalam Kode Redeem FF Hari Ini Sabtu 15 Juni 2024
Mengabadikan Warisan
Dengan diresmikannya Langgar Gipo sebagai Destinasi Wisata Kota Lama, langkah ini tidak hanya mengabadikan warisan budaya Surabaya, tetapi juga memberikan peluang baru bagi wisatawan untuk menjelajahi dan memahami lebih dalam sejarah kota ini.
Langgar Gipo menjadi salah satu bagian dari zona Arab/Ampel yang menjadi daya tarik utama Kota Lama Surabaya, bersanding dengan zona China/Kembangjepun dan Eropa/Jembatan Merah-Tugu Pahlawan.
Baca Juga: Oknum Perangkat Desa di Bojonegoro Bacok Adik Ipar
Perayaan Ke-307 dan Haul Hasan Gipo
Tidak hanya itu, Langgar Gipo juga merayakan usianya yang ke-307 serta Haul Hasan Gipo yang ke-90 pada tahun ini.
Dalam rangkaian perayaan ini, rencananya akan dilakukan ikrar wakaf Langgar Gipo kepada NU, sebagai upaya untuk menjaga dan menyebarkan warisan budaya ini ke tingkat nasional.
Baca Juga: Destinasi Wisata di Bojonegoro yang Harus Kamu Kunjungi Saat Libur Panjang Idul Adha