Gereja Santo Mikael Memperingati Tri Hari Suci Paskah dengan Tradisi Visualisasi Jalan Salib

PR JATIM – Di tengah semaraknya perayaan Tri Hari Suci Paskah, umat Katolik dari Gereja Santo Mikael di Surabaya melakukan sebuah tradisi yang tidak hanya memperingati, tetapi juga mengundang mereka untuk merenung. Tradisi tersebut adalah visualisasi Jalan Salib, sebuah perjalanan simbolis yang menggambarkan langkah-langkah Yesus Kristus dalam menebus dosa umat manusia.

Bruder Gereja Katolik Santo Mikael, Bernardinus Mei, menyatakan bahwa visualisasi Jalan Salib bukanlah sekadar pementasan dramatis, tetapi juga sebuah ajakan untuk menghayati kembali makna keselamatan yang telah diberikan oleh Yesus Kristus. Tema tahun ini, "Menghidupi Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik di Lingkungan dan Stasi," menyoroti pentingnya kebersamaan dalam persekutuan umat Katolik di lingkungan lokal.

"Perayaan Tri Hari Suci Paskah bukanlah sekadar ritual keagamaan, tetapi juga momen refleksi mendalam bagi umat Katolik" ujarnya usai visualisasi jalan salib di Santo Mikael Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 29 Maret 2024.

Baca Juga: Bukan Cuma Eri Cahyadi! Ini 10 Calon Wali Kota di Pilwali Surabaya 2024, Simak Daftarnya

Bruder Bernardinus mengajak umat untuk bertobat dan memperbaharui komitmen sebagai murid-murid Kristus, serta merenungkan peran masing-masing dalam persekutuan gerejawi.

Salah satu puncak acara adalah peran yang dimainkan oleh seorang umat sebagai Yesus Kristus dalam visualisasi Jalan Salib.

Oswald Theovanis, yang baru pertama kali memerankan peran tersebut, merasa tertantang dan tergerak untuk melakukannya lagi di tahun depan. Baginya, pengalaman tersebut bukan hanya sekadar pementasan, tetapi juga sebuah panggilan untuk lebih mendalami dan menghayati perjalanan Kristus.

Tradisi visualisasi Jalan Salib bukan hanya tentang mengenang sejarah, tetapi juga tentang menghidupkan kembali nilai-nilai pengorbanan, kebersamaan, dan keselamatan yang diwujudkan oleh Yesus Kristus.

Dalam kerangka tema "Menghidupi Gereja yang Satu," umat Katolik Santo Mikael di Surabaya meneguhkan komitmen mereka untuk menjadi bagian dari persekutuan yang mewartakan kasih dan keadilan, sebagaimana yang diajarkan oleh Yesus Kristus.***