Network
PR JATIM - Menurut hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) pada periode 15-23 Maret 2024 di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, elektabilitas Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur masih tetap mendominasi dengan tingkat keterpilihan yang signifikan, mencapai 39,2 persen dalam pertanyaan terbuka atau top of mind. Survei ini merupakan salah satu indikator yang penting dalam menilai posisi dan popularitas para calon di tengah masyarakat.
Dalam proses survei ini, sebanyak 1.200 responden terlibat dengan metode pengambilan sampel yang menggunakan stratified multistage random sampling. Dengan margin of error sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen, hasil survei ini memberikan gambaran yang cukup akurat terkait preferensi pemilih di Jawa Timur menjelang Pilgub.
Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa Khofifah Indar Parawansa masih unggul dari para pesaingnya, termasuk tokoh-tokoh seperti Emil Dardak, Ketua Demokrat Jatim yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, dengan elektabilitas 16,7 persen, dan Tri Rismaharini, Menteri Sosial yang juga dikenal sebagai mantan Wali Kota Surabaya, dengan elektabilitas 9,4 persen. Meskipun demikian, kedua nama tersebut belum mampu menyaingi dominasi Khofifah dalam pikiran masyarakat Jawa Timur.
Baca Juga: Akhirnya Khofifah Punya Lawan di Pilgub Jatim 2024, Dua Sosok Ini Bisa Getarkan Jawa Timur
Bahkan dalam simulasi yang melibatkan tiga nama besar seperti Khofifah, Risma, dan Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB, Khofifah tetap mempertahankan keunggulannya. Dalam simulasi ini, elektabilitas Khofifah mencapai 47,2 persen, sementara Muhaimin Iskandar dan Risma masing-masing hanya mampu meraih 21,5 persen dan 19,7 persen. Hal ini menegaskan bahwa Khofifah Indar Parawansa memang masih menjadi favorit di mata masyarakat Jawa Timur.
Direktur ARCI, Baihaki Sirajt, mengomentari hasil survei tersebut dengan menyatakan bahwa elektabilitas tinggi Khofifah merupakan modal awal yang sangat penting mengingat Pilgub Jawa Timur masih akan berlangsung pada akhir November mendatang. Namun demikian, Sirajt juga menekankan bahwa penting bagi Khofifah untuk mempertimbangkan dengan cermat calon pendampingnya, karena elektabilitas cawagub juga dapat berpengaruh signifikan terhadap hasil Pilgub nantinya.
Dengan demikian, hasil survei ini memberikan gambaran yang cukup jelas tentang dominasi Khofifah Indar Parawansa dalam bursa Pilgub Jatim 2024, namun juga menyoroti pentingnya strategi yang matang dalam memilih calon pendamping sebagai bagian dari upaya memastikan kemenangan pada kontes politik yang semakin sengit di Jawa Timur.***
