Terungkap Penyebab Kematian Siswi SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun, Polisi Kantongi Hasil Rekam Medis Sejumlah RS

- 27 Juni 2024, 20:00 WIB
Kasat Reskrim Polres Madiun Kota AKP Sujarno saat konferensi pers penyebab kematian  siswi SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun
Kasat Reskrim Polres Madiun Kota AKP Sujarno saat konferensi pers penyebab kematian siswi SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun //KBRN Madiun

PR JATIM – Desas-desus kematian GP siswi SMAN 3 Taruna Angkasa Kota Madiun yang diduga tak wajar disikapi Polres Madiun Kota. Polisi mengungkap sejumlah fakta kematian remaja 16 tahun asal Ngawi itu.

Kasat Reskrim Polres Madiun Kota AKP Sujarno mengatakan pihaknya sedah melangkah pasca kasus kematian remaja putri itu mencuat. Polisi bahkan sudah mengantongi hasil rekam medis GP yang dikeluarkan sejumlah rumah sakit. Berdasarkan fakta hukum di lapangan dan dari hasil penyelidikan dan klarifikasi pihak sekolah, rumah sakit hingga pihak keluarga, kepolisian menyimpulkan GP meninggal karena sakit.

Hal itu lanjut AKP Sujarno dibuktikan dengan adanya rekam medis dari rumah sakit dan keterangan ahli dari pihak kedokteran, jika tidak ada tanda kekerasan fisik di tubuh GP.

Baca Juga: Java Coffee Culture (JCC) 2024, Antara Kemewahan Festival dan Realitas Ekonomi Lokal

“Dalam rekam medis itu baik di RSUD Kota Madiun ataupun RS Widodo Ngawi disimpulkan bahwa yang bersangkutan meninggal karena sakit, yaitu infeksi otak dipicu dari penyakit dalam yang diderita. Kami juga menunjukkan dari hasil rekam medis itu, yang bersangkutan mengalami infeksi paru, berdampak pada infeksi otak,” ungkapnya.

Kata dia, tanda  pasien mengalami panas dua hari hingga mengakibatkan tak sadarkan diri menandakan jika ditubuh GP menunjukan tanda infeksi.

“Dengan tanda-tanda pasien panas dua hari sampai tidak sadar, kejang-kejang, kaku, dan leukosit tinggi mencapai 26.600 mikroliter darah atau over tiga kali normal. Dan hasil rontgen dada ada bronkitis, dan dari hasil rekam medis RSUD Soedono dinyatakan bahwa yang bersangkutan saat dilakukan pemeriksaan fisik itu normal, tidak ada tanda-tanda kekerasan, disini yang menyatakan ahli kedokteran,” bebernya.

AKP Sujarno mengatakan pihaknya tidak melakukan autopsi, karena tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik di tubuh GP. Keluara GP, lanjut perwira menengah itu juga sudah membuat surat pernyataan yang berisi telah mengikhlaskan kepergian putrinya karena sakit.

Kepala SMAN 3 (Smaga) Taruna Angkasa, Agus Supriyono menegaskan jika siswinya itu meninggal karena sakit. Dia memastikan tak ada perundungan dalam kasus tersebut maupun disekolah yang dimpimpinnya hingga saat ini.

Halaman:

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: KBRN Madiun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah