Sinau Bareng Ala UKM Al Banjari STIE Al-Anwar Mojokerto Ajarkan Mahasiswa Berintelektual dan Spiritualitas

- 11 Juni 2024, 09:46 WIB
Sinau bareng di aula STIE Al-Anwar Mojokerto bersama Asnawi, S.E., M.Si
Sinau bareng di aula STIE Al-Anwar Mojokerto bersama Asnawi, S.E., M.Si /

PR JATIM – Merespon beragam tantangan bagi kawula muda di era globalisasi, lewat UKM Al Banjari STIE Al-Anwar Mojokerto gelar sinau bareng dengan tema "Membentuk Karakter Mahasiswa yang Berkualitas Baik secara Intelektual dan Spiritual".

Kegiatan dilakukan dengan tujuan untuk menjalin silaturahmi serta meningkatkan kualitas mahasiswa STIE Al-Anwar. Pemateri dalam acar ini adalah Asnawi, S.E., M.Si., selaku Dosen STIE Al Anwar Mojokerto dengan moderator acara oleh Anggi Feri Andito.

Ketua UKM Al Banjari A. Misbakhul Khuluk menyampaikan kegiatan sinau bareng pada dasarnya adalah tempat belajar bersama, terutama pada momen ini dengan bahasan intelektual dan spiritual.

"Jadi sebagai mahasiswa itu harusnya bisa menyeimbangkan antara intelektual dan spiritual supaya menjadi mahasiswa yang kaffah," terangnya.

Baca Juga: 70 Persen dari 87 Madrasah Tsanawiyah se-Kabupaten Mojokerto Ditargetkan Layanan Kesehatan UKS/M Paripurna

 

 

Asnawi dalam sesi sinau bareng menjelaskan bahwa dinamika dan perubahan ke arah positif harus terus terjadi, khususnya pada ranah intelektual dan spiritual.

"Selama kita belajar seringkali yang dialami itu berubah, dari tema sinau bareng berarti disini kita harus bertukar pikiran. Seperti yang dikatakan Ketua UKM Al Banjari tadi, bahwa intelektual dan spiritual itu harus seimbang," jelas Asnawi membuka acara inti sinau bareng.

Menurutnya, realita yang terjadi sekarang, ada 3 golongan manusia. Ia mengklasifikannya yaitu pertama golongan manusia yang pintar namun orang pintar yang hanya mengenakan nafsu dan pikiran.

Kedua, orang bijak yang mana disamping hawa nafsu yang terus menginginkan tapi hati nurani masih memikirkan. Ketiga, orang arif yang dianalogikan "aku pingin makan hari ini tapi ikan itu datang sendiri".

Baca Juga: Jadwal Mojo Shop Mojokerto 2024 dan Link: Umrah, Sepeda Motor, Tabungan Emas dan Barang-barang Elektronik

"Bagiamana caranya kita menjadi seperti itu, apakah kita hanya menginginkan jadi orang pintar? Tentu tidak! Dari fenomena yang ada kita harus bijak menilai, kita harus mampu membawa insan yang polistis. Caranya bagaimana? akrimu aula dakum, mulyakanlah anak-anakmu dan perbaiki akhlak mereka," jelasnya.   

Menelaah hadits riwayat Ibnu Majah tersebut, Asnawi turut berpesan bahwa adab merupakan yang pertama sebelum ilmu.

"Bahwa sesungguhnya yang harus dibekali pada anak kita bukan ilmu dulu, tetapi adab lah yang harus didahulukan, akhlak juga. Maka dari itu kita akan membawa anak-anak kita yang punya adab dan akhlak baik," paparnya.  

Di era modern ini adab merupakan sesuatu hal yang teramat penting, ditambah lagi dengan tantangan globalisasi.

Baca Juga: 10 Daftar Kampus dengan Score SINTA 3 Yr Tertinggi di Surabaya, Bisa Jadi Pertimbangan Memilih Kampus

"Bisa jadi mereka pintar, tapi bagaimana dengan akhlak dan adabnya? Di zaman sekarang ini adab sudah mulai hilang, sudah mulai terkikis, semua itu karena banyak faktor terutama faktor digital, bagaimana itu anak-anak sekarang bisa terganggu," jelas Asnawi.

Asnawi menambahkan konsep intelektualitas dalam dunia pendidikan yang formal ada empat. Pertama meningkatkan kognisinya (ilmu pengetahuan), yang kedua bagaimana anak didik afeksinya meningkat (perilaku/sikap meningkat), yang ketiga fungsi psikomotorik (minat/bakat harus digali) , yang keempat spiritualitas karena dengan meningkatkannya spirualitas anak akan mampu menjadi karakter yang baik.

Sementara itu, ada 10 poin spiritualitas bagi orang Islam. Poin-poin ini akan menjadikan seseorang berahklak karimah.

"Sebagai umat Islam kita harus melakukan 10 hal ini, jika kita menjalankan hal ini maka kita akan menjadi insan yang berakhlak karimah, 1. Kuatkan aqidah kita, 2. Melakukan ibadah yang benar karena itu perintah Tuhan, 3. Akhlak yang mulia, 4. Kemandirian, 5. Berwawasan luas, 6. Jaga fisik (kita harus tangguh kita harus kuat), 7. Jiwa yang selalu bersemangat, 8. Hidup itu tidak boleh macam-macam, 9. Harus menjaga waktu, 10. Manfaat pada orang lain," tutupnya.***

Editor: Latif Syaipudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah