Sementara dari Rp52 miliar tadi, sebesar 35,5 miliar dialokasikan untuk perbaikan jalur Baosan-Ngrayun dan Duwet-Wringinanom.
"Sementara di 2024 yang diprioritaskan itu. Menyesuaikan anggaran," tambahnya.
Meski diakuinya di tahun ini ada penurunan anggaran, namun pihaknya tetap berusaha secara maksimal. Ia juga meminta masyarakat untuk bersabar karena semua membutuhkan proses.
"Sesuai dengan tupoksi kami, akan terus bekerja semaksimal mungkin agar masyarakat bisa menikmati jalan yang halus, nyaman, sehingga akses perekonomian, kegiatan masyarakat bisa berjalan lebih lancar dan baik lagi," jelasnya.
Baca Juga: Persibo Bojonegoro Terpilih Sebagai Tuan Rumah Liga 3 Putaran Nasional
Lebih lanjut, Shinta menjelaskan ada beberapa faktor penting yang menyebabkan jalanan bisa rusak berat, seperti faktor geografis.
"Banyak hal yang mempengaruhi jalan rusak sehingga kita harus sama-sama merasa memiliki. Faktornya banyak mungkin geografis tanahnya bukan tanah yang settle, ada pergerakan banyak," tandasnya.
Lantas kapan pengerjaan proyek pembangunan jalan rusak ini? Shinta menyebut akan dilakukan pengerjaan pada 2024 ini.
"Sementara di 2024 yang diprioritaskan itu. Menyesuaikan anggaran," ujar Shinta.
"Harapannya bisa selesai (pengerjaan) di September sampai Oktober," jelasnya.***