PR JATIM – Nama Komunitas Sakura mengemuka saat pres release kasus Perusakan dan pengeroyokan di tiga TKP wilayah hukum Polres Madiun Kota pada Mei lalu. Dalam peristiwa itu tujuh orang mengalami luka-luka dan beberapa harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
Kapolres Madiun Kota, AKBP Agus Dwi Suryanto tak menampik jika aksi kekerasan dan perusakan itu dilakukan komunitas Sakura, khususnya di TKP Jalan Yos Sudarso, dan TKP 2 Jalan Kalasan Kota Madiun.
Meski menjadi dalang dalam aksi tersebut, polisi menegaskan jika komunitas itu tak berpusat di wilayah Kota Madiun. Penegasan itu disampaikan saat menggelar konferensi pers di Mapolres Madiun Kota.
“Sakura itu adalah komunitas, memang pusatnya tidak ada disini, tapi ada kelompoknya di Madiun Kota,’’ kata Kapolres
Perwira dengan dua melati di pundak ini menegaskan ke depan tak ada tempat bagi komunitas atau kelompok yang bertentangan dengan aturan hukum.
‘’Sakura itu satuan khusus raja tega, dan untuk ke depannya tidak ada tempat bagi komunitas atau kelompok lain yang bertentangan dengan aturan hukum, baik terkoordinir maupun tidak terkoordinir. Kalau pun ada, wajib dibubarkan,” tegas kapolres.
![Kapolres Madiun Kota AKBP Agus Dwi Suryanto saat konpres pengungkapan kasus perusakan dan pengeroyokan di Kota Madiun](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/06/06/2705703289.jpeg)