Duh, 40 Siswa TK DWP di Sidoarjo Harus Belajar di Pendopo Rumah Warga, Atap Sekolah Ambruk, Ini Langkah Pemkab

- 6 Juni 2024, 16:30 WIB
Kondisi atap TK Dharma Wisata Persatuan (DWP) Wonoplintahan Prambon, Sidoarjo ambruk sejak tiga bulan lalu
Kondisi atap TK Dharma Wisata Persatuan (DWP) Wonoplintahan Prambon, Sidoarjo ambruk sejak tiga bulan lalu //KBRN Surabaya

 

PR JATIM – Puluhan siswa TK Dharma Wisata Persatuan (DWP) Wonoplintahan Prambon, Sidoarjo harus belajar di pendopo rumah warga sejak tiga bulan lalu. Pemicunya kondisi sekolah rusak dan membahayakan, bahkan atapnya sudah ambruk.

Kondisi itu diungkap Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo Suyarno sekaligus pemiik rumah tempat 40 siswa TK tiga bulan terakhir belajar pasca ruang kelasnya tak bisa ditempati. Suyarno mengatakan diberikannya tempat di rumahnya karena kasihan melihat semangat anak-anak yang begitu luar biasa untuk belajar.

"Tidak tega, jangan sampai terlantar karena tempat belajarnya rusak," katanya.

Baca Juga: KPK Panggil Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto: Kasus Harun Masiku Kembali Panas

Rusaknya TK DWP Wonoplintahan Prambon sejak tiga bulan terakhir langsung ditinjau Pj Bupati Sidoarjo Subandi. Hasilnya, kondisi atap maupun plafon sekolah sudah tidak bisa difungsikan lagi hingga Pemkab Sidoarjo berjanji untuk memperbaiki sekolah tersebut.

"Karena ini mendesak, paling lambat Minggu depan diperbaiki. Sekolah tersebut belum masuk pada daftar sekolah yang akan diperbaiki tahun ini," terang Subandi.


Kata dia, kondisi sekolah tersebut membuat pihaknya harus merespon cepat dengan memberikan bantuan sebesar Rp 130 juta. Sumber anggaranya dari belanja tidak terduga (BTT) mengingat sekolah itu belum masuk daftar perbaikan tahun ini.

"Untuk belanja material dan keseluruhan proses perbaikan hingga kembali bisa digunakan. Segera dibenahi semua, kami sudah instruksikan ke dinas untuk segera," ujarnya.

Kepala TK Dharma Wanita Persatuan, Sulis Dwi Yanti menjelaskan atap di sekolahnya ambruk sejak Maret lalu. Penyebabnya karena bangunan sudah tua dan bencana hujan disertai angin. "Sudah tua, dibangunnya tahun 1976," katanya.

Halaman:

Editor: Moh Eko Suprayitno

Sumber: KBRN Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah