PR JATIM - Dosen Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Aditya Perdana yang merupakan Pengamat UI, menyoroti potensi dominasi petahana dalam konteks Pilkada 2024.
Menurutnya, jika petahana memiliki elektabilitas yang tinggi, maka kemungkinan pesaingnya akan minim, bahkan mungkin tidak ada yang bertarung, menjadikan petahana sebagai calon tunggal.
Baca Juga: Update Kode Redeem Hari Ini Senin 6 Mei 2024 Untuk Segera di Klaim
Penguatan Koalisi Lokal
"Seberapa kuat petahana kepala daerah akan ikut kompetisi pilkada. Jika kuat maka penantang-nya tidak akan banyak atau bisa jadi hanya calon tunggal," kata Aditya Perdana, dikutp dari Antara, Senin (6/5/2024).
Aditya menjelaskan bahwa pembentukan koalisi dalam Pilkada tidak selalu sejalan dengan koalisi dalam Pilpres 2024.
Hal ini disebabkan oleh dinamika politik lokal yang berbeda dari dinamika nasional.
Dia menekankan bahwa kekuatan legislatif hasil Pemilu Legislatif 2024 tidak selalu mencerminkan kekuatan politik di tingkat daerah.
Pengaruh Orang Kuat Lokal
"Pengaruh orang kuat lokal baik secara sosial, ekonomi, politik, atau budaya akan membentuk konstruksi pencalonan yang ada. Sehingga pengaruh tokoh agama, adat, atau pebisnis yang kuat akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para elite politik nasional dan lokal dalam memutuskan siapa yang dapat didukung dalam koalisi tersebut," kata Aditya Perdana.