Prevalensi Stunting di Kabupaten Mojokerto Turun jadi 9,6 Persen dari Hasil Survey Studi Status Gizi Indonesia

- 3 April 2024, 12:38 WIB
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati saat memberikan sambutan.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati saat memberikan sambutan. /Kominfo Mojokerto/

KABAR MOJOKERTO - Angka stunting di Kabupaten Mojokerto mengalami penurunan. Catatan angka prevalensi stunting di Kabupaten Mojokerto berhasil diturunkan hingga 9,6 persen.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, angka stunting di Kabupaten Mojokerto terus mengalami penurunan.

Hal tersebut terlihat dari hasil survey Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 lalu, yang menunjukkan angka stunting Kabupaten Mojokerto mencapai 27,4%.

Lebih lanjut, pada tahun 2022 angka stunting di Kabupaten Mojokerto turun menjadi 11,6 persen.

Baca Juga: Layanan Penitipan Kendaraan Gratis Polres Mojokerto Kota, Syaratnya Cukup Bawa KTP dan STNK Asli

Saat ini Bupati Ikfina menegaskan bahwa angka stunting terus menurun sampai 9,6 persen.

"Alhamdulillah angka stunting kita terus turun kini menjadi 9,6%. Padahal ketika awal menjabat di 2021, angkanya mencapai 27,4%. Itu artinya 1/3 balita kita di Kabupaten Mojokerto kondisinya stunting. Ternyata angka ini sebenarnya sampling yang dilakukan SSGI. Maka saat itu juga saya minta dinkes untuk mengukur balita se-Kabupaten Mojokerto agar data akurat. Setelah itu kemudian angka kita bisa turun jadi 11,6%. Hingga saat ini kita bisa turun lagi hingga 9,6%. Kalau angka kita terus turun, jangan sampai ada bayi-bayi baru lahir stunting," tuturnya detail.

Meski terjadi penurunan prevalensi stunting, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati tetap berharap dalam upaya menurunkan stunting terus digenjot, mengingat sifat stunting fluktuatif seiring kelahiran bayi-bayi baru.

Baca Juga: Tiga Rekomendasi Tempat Buka Bersama dan Halal Bihalal di Mojokerto, Berikut Alamatnya

Halaman:

Editor: Latif Syaipudin

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah