BI Peringatkan Potensi Kenaikan Inflasi Terkait Kurban Iduladha: Ini Komoditas yang Perlu Diwaspadai

- 18 Juni 2024, 14:31 WIB
Panitia mengemas daging hewan kurban milik warga usai disembelih yang diserahkan ke panitia masjid di Masjid Muyassarin, Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (17/6/2024). Daging kurban yang terkumpul pada peringatan Hari Raya Idul Adha 1445 H itu akan dibagikan kepada warga kurang mampu di sekitar masjid.
Panitia mengemas daging hewan kurban milik warga usai disembelih yang diserahkan ke panitia masjid di Masjid Muyassarin, Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (17/6/2024). Daging kurban yang terkumpul pada peringatan Hari Raya Idul Adha 1445 H itu akan dibagikan kepada warga kurang mampu di sekitar masjid. /ANTARA/Muhammad Iqbal

PR JATIM - Bank Indonesia (BI) telah memberikan peringatan terkait potensi kenaikan inflasi yang perlu diwaspadai sehubungan dengan aktivitas kurban menjelang Iduladha 1445 Hijriah.

Meskipun secara historis inflasi selama Iduladha cenderung lebih rendah dibandingkan Ramadan dan Idulfitri, BI menegaskan bahwa pergerakan harga beberapa komoditas harus tetap dipantau.

Dalam unggahan resmi BI di Instagram, dikemukakan bahwa komoditas seperti cabai merah, cabai rawit, bawang merah, telur ayam ras, serta tarif angkutan udara, telah terbukti menjadi pemicu inflasi pada periode Iduladha berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Baca Juga: Temukan Potensi Besar Ekonomi Halal di BSI International Expo 2024, Siapkah Indonesia Menjadi Pemain Utama?

Menurut BI, kontribusi dari aktivitas qurban sendiri terhadap inflasi umumnya tidak signifikan. BI juga menjelaskan beberapa langkah yang telah diambil bersama pemerintah untuk mengendalikan inflasi, antara lain memperkuat produksi pangan melalui optimalisasi infrastruktur pengairan, mendorong penerapan teknologi riset untuk digitalisasi pertanian, serta memperbarui sistem logistik yang terintegrasi.

"Pemerintah dan BI akan terus memperkuat pengendalian inflasi melalui pengamanan produksi dan peningkatan efisiensi rantai pasok pangan," demikian pernyataan BI.

Sebelumnya, pada bulan Mei 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadinya deflasi sebesar 0,03% dibandingkan bulan sebelumnya. Deflasi ini dipengaruhi oleh penurunan harga beras, daging ayam ras, ikan segar, tomat, cabai rawit, serta tarif angkutan antar kota, angkutan udara, dan kereta api.

Perkembangan ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi deflasi pada beberapa komoditas, perhatian terhadap inflasi yang berpotensi meningkat akibat aktivitas kurban tetap menjadi fokus utama BI dan pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.***

Editor: Budi W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah