Rupiah Melemah Drastis: Tercatat Sebagai Salah Satu Mata Uang Terlemah di Asia

- 19 Juni 2024, 10:03 WIB
Ilustrasi rupiah.
Ilustrasi rupiah. /Antara/Sigid Kurniawan/

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergerus hingga 6.741 poin, sementara imbal hasil surat utang naik secara dramatis mencapai 7,145% untuk tenor 10 tahun. Penjualan saham asing dari bursa Indonesia mencapai US$2,2 miliar sejak awal April, sedangkan kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) turun drastis menjadi Rp804,78 triliun per 12 Juni lalu.

Di pasar offshore, rupiah dalam kontrak NDF (Non-Deliverable Forward) satu bulan diperdagangkan pada level Rp16.459 per dolar AS saat pembukaan pasar Eropa. Sementara itu, kontrak NDF rupiah satu minggu mencatat penurunan ke level Rp16.438 per dolar AS.

Baca Juga: BI Jatim: Menghadapi Tantangan Global, Kondisi Makro Ekonomi Jawa Timur Tergelincir

Tekanan dramatis terhadap rupiah hari ini tidak hanya disebabkan oleh dolar AS yang kuat, tetapi juga karena kekhawatiran pasar terkait prospek fiskal Indonesia di bawah pemerintahan baru yang akan datang. Pasar dan pelaku ekonomi di Indonesia diharapkan untuk terus memonitor perkembangan ini dengan cermat untuk mengantisipasi potensi dampak lebih lanjut terhadap stabilitas ekonomi nasional.

Dengan kondisi ekonomi global yang tidak menentu, langkah-langkah stabilisasi dan strategi yang hati-hati dari Bank Indonesia dan pemerintah menjadi semakin penting dalam upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan kestabilan ekonomi secara keseluruhan.***

Halaman:

Editor: Budi W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah